Rabu, 09 November 2011

Kriminalitas Merebak Pascabanjir Thailand


[BANGKOK] Sejumlah aksi kriminalitas merebak pascabanjir di Thailand. Mulai dari pencurian sumbangan hingga pencurian di rumah-rumah yang ditinggal pemiliknya. Hingga Minggu (6/11), Pemerintah Thailand menyatakan jumlah korban banjir telah mencapai 506 jiwa. Kini Pemerintah Kota Bangkok mengeluarkan perintah evakuasi untuk 15 distrik dari 50 distrik yang ada.

Kepolisian Thailand masih memburu komplotan yang telah mencuri uang donasi untuk korban banjir dari perusahaan raksasa Charoen Pokphand (CP) Group. Pencurian dilakukan dengan cara penyadapan telepon perusahaan Workpoint Entertainment Co yang memiliki acara TV “Ratcharot Ma Koey” (Nasib Baik Menimpa Anda) di Channel 9.

Pihak Workpoint melaporkan kepada polisi Divisi Pemberantasan Kejahatan atau Crime Suppression Division (SCD) bahwa transfer sumbangan uang dari CP untuk korban banjir tidak kunjung masuk. Sebelumnya eksekutif CP telah menjanjikan sejumlah besar uang sumbangan melalui acara TV.

Belakangan kepolisian menemukan sistem telepon yang digunakan Workpoint telah disadap.

Panggilan masuk ke Workpoint secara otomatis diarahkan ke komplotan penjahat yang kemudian mengatakan kepada para donor untuk mentransfer uang ke rekening bank sendiri. Diduga, barang sumbang lain seperti perahu juga telah dicuri oleh komplotan yang sama. Komandan Kepolisian Mayor Jenderal Pol Supisarn Phakdeenaruenart menugaskan Kol Pol Piya Charoensuk, Kepala Sub-divisi CSD yang 1 untuk memimpin penyelidikan.

Sumber di CSD memperkirakan komplotan itu setidaknya memiliki tiga anggota. Ada dugaan komplotan itu juga telah menyadap pusat donasi banjir lainnya untuk menyedot uang sumbangan.

Aksi kriminalitas konvensional juga meningkat pascabanjir di Nonthaburi dan Pathum Thani. Kepolisian Wilayah 1 Komandan Khamronwit Thupkrachang mengatakan banyak pencurian telah dilaporkan di distrik Bang Bua Thong di Nonthaburi dan distrik Muang di Pathum Thani.

Untuk menangkap pencuri di wilayah tersebut, polisi telah mendirikan sejumlah pos pemeriksaan keamanan. Polisi dari beberapa pos kepolisian telah dibentuk menjadi sebuah patroli untuk melindungi area yang terkena banjir pada malam hari. Pada saat malam, para pencuri biasanya menyelinap ke rumah-rumah yang ditinggalkan untuk menjarah barang-barang.

Tampaknya tidak ada orang atau polisi yang menghalangi pencuri. Beberapa pencuri berenang ke dalam rumah tergenang air dan mengambil apapun yang mereka bisa lalu melarikan diri. Para pencuri lain menggunakan strategi yang lebih terencana. Mereka berperahu pada siang hari untuk berkeliling memantau rumah-rumah yang ditinggalkan, lalu mereka kembali pada malam hari untuk mencuri segala sesuatu yang berharga.

"Biasanya pencuri mengaku sebagai nelayan, sehingga polisi yang melakukan patroli telah diinstruksikan untuk mengambil gambar dan mencatat nama-nama semua orang yang mereka berkeliaran di daerah banjir pada malam hari," kata Mayjen Pol Khamronwit.

Banyak warga korban banjir mulai mengunjungi rumah pada siang hari, untuk menyelamatkan harta dan mencegah aksi pencuri. Kepolisian juga sudah membentuk tim yang teratur berpatroli jembatan dan jalan tol, tempat banyak mobil diparkir. Belakangan keluhan atas pencurian barang-barang berharga di mobil semakin meningkat. Baru-baru ini, komplotan delapan penjahat ditangkap dan mereka didakwa karena mencuri barang berharga dari mobil yang diparkir di daerah tersebut.

Hingga kini, tidak ada kasus kematian yang dilaporkan di Bangkok. Namun di Provinsi Ayutthaya yang telah terendam selama lebih dari satu bulan, korban tewas mencapai 90 orang. Banjir telah mulai surut di beberapa provinsi utara ibukota, dan pembersihan besar direncanakan di Ayutthaya minggu ini. Tapi limpasan air banjir telah menggenangi sekitar Bangkok dan benar-benar merendam sejumlah wilayah.

Pada Sabtu (5/11), Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra meyakinkan penduduk Bangkok yang banjir di pusat kota akan ringan dan cepat berlalu. Tanggul darurat sepanjang enam kilometer telah selesai dibangun dan sistem drainase akan menjaga sebagian besar pusat kota Bangkok tetap kering. [Bangkok Post/ AFP/AP/U-5]


Ketika musibah masih ada saja yang maling, apalagi ngga musibah ?!! *teganya

Regards,femicianoアヴィアンフェミシアノ

Kamis, 27 Oktober 2011

Thai flood crisis 2011





Sedikit mau cerita tentang Thai flood crisis 2011.


Saya dan istri masih baik2 saja.

Thailand getting worst, apalagi Bangkok, saat ini kondisinya kayak telor diujung tanduk

semua daerah sudah mulai terrendam kecuali BKK dan Bangkok hanya bertahan dari sand bag disekelilingnya. Fragile

BKK sekarang dikelilingi oleh air, genting, tinggal sentil dikit bangkok kebanjiran.


Yang parah air mineral beras telur makanan pokok

sudah menghilang di berbagai supermarket, dipasar masih ada tapi rebutan sama thai people. :(

saat ini stok air diapartemen saya hanya 3 liter air saja, tetapi sukurlah pihak apartemen sudah menyediakan

water purifier refiller di tempatkan di tower sebelah agar semua orang bisa isi ulang air disitu.

the crisis was just started.

Dibutuhkan 50 hari untuk untk mengalirkan air ke laut dari utara thai, itu dgn kondisi normal flow via chao praya river. kalau dgn membanjiri bangkok below 1 m, akan menjadi 40 hari. Itu kondisi ngga ada ujan dan ombak laut normal. silahkan bayangkan sendiri kalau hujan + ombak laut tinggi (which is that the real one). Perhari Jumat 28 Oct istri dan anak ICT dipulangkan ke Indonesia covered sama kantor. (tapi hanya family with children, setelah diconfirm istri yg hamil juga boleh pulang, alhamdulillah rejeki anak, walau baru 1 bulan :) .)

tiket garuda sold out sampai 30 Oct, mudah2an TG dan SQ masih ada. Minta doanya agar semua lancar, terutama kepulangan keluarga ke Indo.

Kondisi lain

Hongkong dan USA sudah travel warning state perhari kemarin.

Gubernur BKK juga bilang bahwa "ternyata kami sudah maksimal, dan evakuasi sebaiknya dilakukan" makanya 27-31 adalah hari libur nasional : untuk prepare banjir, evakuasi keluarga dan persiapan menghadapi krisis yang lebih parah, tapi maaf kami TMAP adalah asia pacific office, were not in Thailand. :( . Entah mengapa berita tentang evakuasi dari pemerintah kurang publish, mungkin karena terlalu sibuk mengcover BKK dan mengevakuasi yang sudah terkena banjir. seharusnya tindakan preventif juga ada. Teman kami di Ford Advertise agent company, sudah dievakuasi dan libur sejak kemarin, besok mereka pulang kampung. Teman kami di AIT sudah terendam dan sudah dipulangkan sejak 2 minggu kemarin, teman kami yang di michellin thai sudah mulai memikirkan tempat evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Mobil2 sudah banyak yang diparkir di jalan tol, karena jalan tol lebih tinggi.

Tapi sekali lagi walaupun tidak banjir bertahan di BKK tapi minum dan makan sulit apa gunanya,

apalagi kalau banjir.

ps :

kami tinggal di Chatrium Riverside Residence, bersebelahan dengan Sungai Chao Phraya.

minta doanya agar semua keluarga di Bangkok ini dapat pulang dengan selamat.



Regards,femicianoアヴィアンフェミシアノ